Mempercakapkan sesuatu yang terkesan abstrak pada siswa tunarungu adalah sebuah tantangan yang menarik bagi kami guru SLB B Pawestri Jaten Karanganyar. Perlu menggunakan teknik pembelajaran khusus.
Proses pembelajaran di SLB B Pawestri Jaten Karanganyar dikatakan berhasil jika anak mampu menunjukkan bendanya, bisa menuliskannya, mampu mengucapan dan mengerti maknanya.
Jadi jika anak tunarungu cuma bisa berucap tapi tidak bisa menunjukkan benda yang diucapkan tersebut maka bagi kami pembelajarannya belum berhasil.
SLB B PAWESTRI?!! SEMANGAT!! JUARA!! TOP!!
|
GURU DAN MURID BERCAKAP TENTANG MATERI HARI ITU |
|
GURU SEBAGAI FASILISATOR SISWA |
|
PERCAKAPAN TENTU DUA ARAH, SISWA JUGA BERKESEMPATAN MENGUNGKAPKAN PENDAPATNYA |
|
KARENA MEMBICARAKAN CUACA PROSES PEMBELAJARAN JUGA DILAKUKAN DILUAR KELAS |
|
ANAK BERANI MENGUNGKAPKAN PENDAPATNYA SEHINGGA PEMBELAJARAN LEBIH HIDUP |
Siswa siswi SLB B Pawestri Jaten Karanganyar kelas VII mampu dan berani berdiskusi dengan guru sebab sedari kecil mereka sudah dibiasakan untuk mengungkapkan isi hatinya/idenya secara spontan..itulah prinsip pembelajaran MMR yang SLB B Pawestri Jaten Karanganyar laksanakan.
Komentar
Posting Komentar